Pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana, calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, menyatakan bahwa mereka tidak memiliki sumber daya keuangan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam masyarakat, bahkan untuk blusukan.
Karena itu, Dharma meminta pendukungnya di Jakarta untuk berpartisipasi secara aktif dalam kampanye dirinya; dia akan membiarkan relawan bergerak sendiri-sendiri.
Kami mengajak semua elemen masyarakat, warga Jakarta, untuk bersatu. Di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Minggu malam, 1 September 2024, Dharma menyatakan, “Jangan bebankan hanya pada kami. Kami hanya independen. Kami bukan suatu kekuatan yang memiliki banyak uang, sama sekali tidak.”
Dharma berpendapat bahwa warga akan secara sukarela membela dan memperjuangkan calon kepala daerah yang mereka pilih. Slogan Dharma-Kun untuk Pilkada Jakarta 2024 adalah “Jakartaku Aman.”
Menurutnya, “Jadi jangan bebankan pada kami. Jika ingin Jakarta aman, slogan kami “Jakartaku Aman” akan menyelamatkan jiwa keluarga kita.”
Selain itu, melalui kepemimpinannya, Dharma memberi kebebasan kepada penduduk Jakarta yang ingin perubahan untuk membentuk relawan dan tim yang sukses secara mandiri.
Purnawirawan Polri ini menyimpulkan, “Silakan bentuk relawan, timses secara otonom. Tinggal nanti bagaimana bisa berkoordinasi dengan baik satu dengan yang lainnya.”
Profil Lengkap Kun Wardhana Cawagub DKI Jakarta
Wardhana adalah dosen tetap di Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) di Jakarta. Dia mengajar topik seperti komunikasi multimedia, perencanaan analisis berbasis komputer, sistem kendali cerdas, dan sistem robotika. Selain berkarir di bidang akademik, Kun juga telah berpartisipasi dalam politik sebagai anggota partai.
Pria kelahiran Jakarta pada 11 Agustus 1969 ini memulai karir politiknya dengan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) dari tahun 2010 hingga 2015, menggantikan Rapiuddin Hamarung. Namun, dia kemudian beralih ke Partai Amanat Nasional (PAN).
Kemudian, pada Pemilu 2019 lalu, ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat dari PAN untuk Daerah Pemilihan Jawa Timur II. Pada tahun 2024, ia mendapatkan 749.298 suara untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jakarta bersama Dharma Pongrekun. Jumlah tersebut memenuhi syarat minimal dan menjadikannya pasangan calon satu-satunya yang memiliki kesempatan untuk maju melalui jalur independen.
Kun Wardhana telah mengikuti program percepatan pendidikan formal sejak kecil. Setelah lulus dari taman kanak-kanak, ia langsung masuk ke kelas dua sekolah dasar. Enam bulan kemudian, ia naik ke kelas tiga dan menyelesaikan kelas empat hingga enam dalam waktu satu tahun. Pada usia delapan tahun, ia menamatkan sekolah dasar.
Ia mulai belajar di SMP Trunajaya II, Kramat Kwitang, dan menyelesaikannya dalam dua tahun pada 1980. Kemudian ia pergi ke SMA Trunajaya, tetapi tidak lulus EBTANAS, jadi ia pindah ke SMA Negeri 3 Jakarta, di mana ia lulus pada 1982.
Kun memulai kuliah pada usia 12 tahun dan, pada usia 18 tahun dan 238 hari, ia dinyatakan sebagai insinyur termuda di Universitas Trisakti pada April 1988. Ia kemudian pergi ke S2 di Universitas Indonesia dan lulus pada 1992, dan kemudian menyelesaikan S3 di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1995.
Profil Lengkap Kun Wardhana Calon Gubernur DKI Jakarta
Kini berusia 58 tahun, Dharma Pongrekun adalah purnawirawan Polisi dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal. Dia lahir di Palu, Sulawesi Tengah, pada 12 Januari 1966, dan sebelum pensiun, dia menjabat sebagai Perwira Tinggi di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.
Komisaris Jenderal (Purn) Dharma Pongrekun adalah seorang ahli keamanan siber yang lahir di Palu pada 12 Januari 1966. Dia memulai pendidikannya di SD dan SMP Bruderan Purwokerto, Jawa Tengah, sebelum beralih ke SMAN 34 Jakarta, di mana dia lulus pada tahun 1984. Kemudian ia masuk Akademi Kepolisian (Akpol) dan lulus pada tahun 1988.
Setelah menyelesaikan Akademi Kepolisian, Dharma Pongrekun mengikuti berbagai tingkat pendidikan kepolisian. Dia lulus dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada tahun 1995.
Selain itu, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri pada tahun 2002 dan Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimen) Polri pada tahun 2014.
Di luar kepolisian, Dharma belajar lebih banyak. Pada 2002, dia mendapatkan gelar Magister Manajemen dari Universitas Bhayangkara, Jakarta Raya, dan pada 2006, dia mendapatkan gelar Magister Ilmu Hukum dari Universitas Gadjah Mada. Pada tahun 2023, Universitas MBC Depok memberikan gelar doktor kehormatan bidang kemanusiaan kepadanya.
Menurut laporan, Dharma Pongrekun menduduki sejumlah posisi penting di lembaga kepolisian, salah satunya adalah Direktur Tindak Pidana Narkoba dan Karorenmin Bareskrim Polri pada 2016.
Ia ditunjuk sebagai Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada 2018, dan kemudian menjabat sebagai Wakil Kepala BSSN dari 2019 hingga 2021.
Setelah kembali ke Polri, Dharma menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri sebelum menjadi Pati Lemdiklat Polri pada 2024 sebelum pensiun. Setelah pensiun, dia memilih untuk maju sebagai kepala daerah melalui jalur perseorangan.