Di Stadion Nasional pada hari Kamis, 10 Oktober 2024, tim nasional Indonesia akan menghadapi tuan rumah Bahrain pada putaran ketiga putaran kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan akan dimulai pukul 23.00 WIB.
Hasil dari dua pertandingan sebelumnya, kedua tim hanya terpisah satu poin dari Bahrain. Tim yang dilatih oleh Dragan Talajic ingin memperbesar keunggulan mereka dengan menang di pertandingan berikutnya.
Rekor positif melawan Indonesia membantu. Sepanjang sejarah, pertemuan kedua negara sebenarnya imbang, dengan Bahraih menang tiga kali dan Timnas Indonesia menang dua.
Namun, pada tahun 1980, lebih dari empat puluh tahun lalu, Indonesia mencapai salah satu kesuksesan di eksebisi Piala Presiden.
Indonesia kalah tiga kali dalam empat pertandingan terakhir melawan Bahrain. Pada pertandingan terbaru mereka di kualifikasi Piala Dunia Brasil pada tahun 2012, tim Garuda bahkan dipermalukan 0-10.
Meskipun demikian, Indonesia akan memiliki keyakinan untuk memperbarui rekor. Dengan kehadiran Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, tim nasional menjadi lebih kuat. Mereka diharapkan meningkatkan kualitas.
Selain itu, Shin Tae-yong meminta Jay Idzes dan rekan-rekannya untuk mengabaikan sejarah dan fokus pada pertandingan nanti.
Menurut situs resmi federasi, dia menegaskan, “Daripada memikirkan balas dendam, lebih baik kita fokus ke permainan. Bagaimana kita bisa menunjukkan permainan yang kita suka dan permainan yang kita rencanakan.”
Head to Head Duel Antar Lini Bahrain vs Indonesia
1. Ebrahim Lutfalla dan Maarten Paes
Sayed Jaafar adalah kiper senior yang bermain dalam kemenangan Bahrain 10-0 atas Indonesia pada tahun 2012 lalu. Namun, Ebrahim Lutfalla sekarang adalah kiper utama Bahrain.
Dalam pertandingan lawan Australia, Ibrahim Lutfalla tampil luar biasa dan mencetak satu gol, tetapi kiper berusia 32 tahun itu tidak mampu mencetak banyak gol lawan Jepang. Lima gol masuk ke gawang.
Maarten Paes akan berada di bawah mistar di kubu Indonesia. Kualitas pemain berusia 26 tahun tidak diragukan lagi. Pada pertandingan sebelumnya melawan Arab Saudi dan Australia, dia sudah menunjukkan buktinya.
2. Sayed Baqer dan Jay Idzes
Sayed Baqer adalah pertahanan tengah yang sempurna. Pemain asal Al Khaldiya itu tingginya 185 cm dan sangat kuat dalam bola udara, terutama dalam situasi ofensif.
Pada ronde kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Sayed Baqer mencetak dua gol, menunjukkan bahwa dia harus ditandai oleh pemain Indonesia dalam situasi bola mati.
Jay Idzes, pemain dari klub Venezia, adalah bek tengah yang tangguh bagi Indonesia. Dia bisa mencetak gol dari bola mati, seperti yang dia lakukan saat melawan Vietnam.
3. Komail Al-Aswad dan Thom Haye
Sepertinya Komail Al-Aswad akan bertanggung jawab atas strategi Bahrain. Dia adalah orang yang pandai bermain. Kubu Indonesia harus memperhatikan visi bermain dan kualitas umpan pemain berusia 30 tahun itu.
Komail Al-Aswad akan menghadapi lawan yang kuat di lini tengah. karena Indonesia memiliki Thom Haye, yang memiliki kualitas umpan yang luar biasa meskipun dia tidak memiliki kecepatan.
Thom Haye dapat mengontrol serangan dari area tengah dan memiliki umpan jauh yang bagus. Dia juga bisa mencetak gol melalui tendangan jarak jauh atau eksekusi bola mati.
4. Mehdi Abduljabbar dan Rafael Struick
Pemain yang bermain untuk Al-Khaldiya itu, Mahdi Abduljabbar, akan menjadi pemain penting di lini depan Bahrain. Dia memiliki kemampuan untuk mencetak gol yang luar biasa. Pengalaman Abduljabbar mungkin sangat penting.
Abduljabbar pernah mencetak gol ke gawang tim-tim ASEAN, termasuk Singapura, Malaysia, dan Myanmar.
Meskipun Struick belum mencetak gol untuk Timnas Indonesia, dia memainkan peran penting di lini depan dan dapat memegang bola dengan baik dalam serangan balik. Ini membuat Indonesia tetap bergantung pada sosoknya.