Pada Pertemuan Persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab, Anis Matta, Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, memiliki kesempatan untuk memimpin delegasi Indonesia. Mengutip akun media sosial X Anis Matta, pertemuan ini berlangsung pada hari Minggu, 10 November 2024, di Riyadh.
Anis Matta, Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, adalah sosok yang telah meninggalkan kesan yang mendalam di dunia pemikiran strategis dan politik Indonesia. Muhammad Anis Matta adalah nama lengkapnya dan lahir di Bone, Sulawesi Selatan, pada 7 Desember 1968. Selain menjabat sebagai Wakil Menlu, ia adalah pemimpin Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) sejak 2019.
Latar Belakang Pendidikan Anis Matta
Anis Matta memulai pendidikannya di sekolah agama di Sulawesi Selatan. Dia bersekolah di SD Inpres Welado dan SMP Darul Arqam sebelum lulus dari SLTA Darul Arqam pada tahun 1986.
Alih-alih mengejar gelar sarjana, Ani melanjutkan studinya di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di Jakarta, di mana dia lulus pada tahun 1992.
Menurut ANTARA, Anis aktif dalam dunia akademik dan bisnis sebelum terjun ke dunia politik. Ia banyak digunakan sebagai referensi oleh aktivis karena dia adalah penulis produktif.
Karier Politik Anis Matta
Anis Matta memulai karir politiknya pada tahun 1998 sebagai salah satu pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia kemudian menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PKS selama lebih dari sepuluh tahun, dan akhirnya menjadi Presiden PKS dari tahun 2013 hingga 2015.
Anis dan rekan politiknya Fahri Hamzah mendirikan Partai Gelora pada 2019. Partai ini didirikan sebagai respons terhadap kebutuhan baru dalam politik Indonesia, yang menurutnya memerlukan gagasan besar, kepemimpinan persuasif, dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan demokrasi kontemporer.
Pandangan Anis Matta Tentang Kepemimpinan
Anis Matta menganggap pemimpin yang diperlukan di Indonesia sebagai “pemandu sorak” yang menciptakan lingkungan strategis yang memungkinkan masyarakat untuk berkembang, dan bukanlah figur otoriter.
Menurutnya, kepemimpinan yang baik adalah yang dapat menggabungkan agama, pengetahuan, dan kesejahteraan serta berfokus pada kemajuan Indonesia tanpa mengorbankan nilai-nilai lokal yang menjadi kekuatan bangsa.
Anis percaya bahwa pengalaman masa lalu, seperti era Orde Baru, memiliki pelajaran penting untuk partai politik zaman sekarang. Secara khusus, dia percaya bahwa partai seharusnya dapat memainkan peran penting dalam membangun bangsa dengan menjadi “otak, hati, dan tulang punggung” kemajuan bangsa, terutama dengan memperkuat hubungan antara agama dan pengetahuan.
Gagasan Anis Matta Tentang Masa Depan Indonesia
Sebagai pemimpin yang berorientasi pada masa depan, Anis berpendapat bahwa dinamika Indonesia berkisar pada integrasi nilai keagamaan dengan modernitas dan kesejahteraan, daripada konflik ideologis.
Menurut situs resmi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis ingin melihat Indonesia menjadi contoh bagi negara Islam lainnya, mempromosikan Islam yang moderat, terbuka, dan berdaya saing di seluruh dunia.